Ada pergantian musim,
sedari melintasi empat persimpangan
yang dimana laju waktu
tertahan
oleh lampu merah di musim gugur.
Kita menunggu di pojok timur,
sehabis membuang muka dari rutinitas
jauh di luar pintu sebelah barat stasiun
Kau bertanya,
"kenapa kita tidak naik kereta saja?"
Aku mulai ragu
sepertinya kau terburu buru,
lebih dari turis yang sejak tadi
lalu lalang
sibuk mencari ke arah mana jalan pulang
jujur saja aku tidak ingin buru buru.
Dan stasiun ini memang bukan
untuk penumpang yang tergesa gesa.
Aku minta kau bercerita lebih banyak lagi
tentang apa saja
bukan lagi tentangmu pun tak apa juga
asal bukan tentang jadwal keberangkatan kereta.
Namun kau sudah terlanjur diburu waktu,
stasiun ini bukan lagi ruang tunggumu.
Kau pun berlalu menuju entah
bersama sesak penumpang yang bergantian hilang
meninggalkan bangku tunggu kosong.
Seperti teduh siang bolong
yang hanya menyisakan terik, ketika hengkang sepanjang obon.
dan aku menunggu di pojok timur,
sendirian menenggak musim panas
yang kini tersisa kurang dari setengah gelas.